Modul
9
KEGIATAN
REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
Kegiatan belajar 1
kegiatan remedial
Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sering pula
disebut dengan pra-instruksional Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah
untukmenciptakan awal pembelajaran yang efektif yang
memungkinkansiswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Efisiensi waktudalam kegiatan pendahuluan pembelajaran perlu
diperhatikan, karenawaktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut relatif
singkat sekitar 5(lima) menit. Oleh karena itu,
dengan waktu yang relatif singkatdiharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal
pembelajaran yangbaik, sehingga aktivitas-aktivitas pada awal pembelajaran
tersebut dapatmendukung proses dan hasil pembelajaran siswa . Dari
uraian di atas, menunjukan bahwa betapa pentingnyaprapembelajaran atau
kegiatan pendahuluan dalam proses pembelajarandikondisikan sedemikian
rupa. Supaya dapat melaksanakan kegiatanawal pembelajaran seperti yang
diharapkan diatas, marilah kita kajikegiatan-kegiatan apa saja yang
perlu dilaksanakan hingga terciptaproses prapembelajaran yang efektif
?Proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kegiatan awal ataupendahuluan
dalam pembelajaran. Oleh sebab itu kegiatan awal dalampembelajaran harus
direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis,fleksibel, efektif, dan
efisien.Untuk memahami tentang kegiatan dan prosedur dalam kegiatanawal
pembelajaran, di bawah ini akan diuraikan tentang
kegiatantersebut.1.
Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila
guru dapatmengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Kondisi belajartersebut
harus dimulai dari tahap prainstruksional (tahappendahuluan atau awal
pembelajaran). Upaya yang harus dilakukanuntuk mewujudkan
kondisi awal pembelajaran yang baik diantaranya:a.
Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang
MenarikKondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depankelas. Guru
harus memperlihatkan sikap yang menyenangkansupaya siswa tidak merasa
tegang, kaku bahkan takut. Kondisiyang menyenangkan ini harus
diciptakan mulai dari awalpembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan
aktivitasbelajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat
menghambat kreativitas siswa. Di samping itu,
perlu adanyakesiapan maupun penataaan alat-fasilitas kelas yangmemudahkan siswa
beraktivitas belajar dalam kelas. Hal keciljuga dapat berpengaruhi
terhadap kondisi belajar misalnyakebersihan dan kerapihan tempat belajar.b.
Mengabsen SiswaGuru mengecek kehadiran siswa.
Untuk menghemat waktudalam mengecek kehadiran siswa dapat dilakukan
dengan carasiswa yang hadir disuruh menyebutkan siswa yang tidak hadir,kemudian
guru menanyakan mengapa yang bersangkutan tidakhadir? dan seterusnya. Secara
tidak langsung guru telahmemberikan motivasi terhadap siswa, berdisiplin
dalammengikuti pelajaran dan membiasakan diri apabila tidak hadirperlu
memberitahukan pada guru yang disampaikan melaluitemannya secara lisan
atau tertulis.c.
Menciptakan Kesiapan Belajar SiswaKegiatan pembelajaran
perlu didasari oleh kesiapan dansemangat belajar siswa. Kesiapan
(readinees)
belajar siswamerupakan salah satu prinsip belajar yang
sangat berpengaruhterhadap hasil belajar siswa.Ada beberapa alternatif yang
dapat dilakukan guru dalammenciptakan kesiapan dan semangat dalam belajar
siswa,khususnya dalam awal pembelajaran, alternatif yang perludilakukan guru
di antaranya:(1) membantu atau membimbing siswa dalam
mempersiapkanfasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatanbelajar;(2)
menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatiansiswa dalam belajar;(3)
menujukan minat dan penuh semangat yang tinggi dalammengajar;(4)
mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dariawal pembelajaran;(5)
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengantujuan pembelajaran dan
menarik perhatian siswa;(6) menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan
siswadapat melakukannya
kegiatan
belajar 2
kegiatan
pengayaan
A.
RUMPUN MODEL
PERSONAL
Model belajar
personal dimulai dari pandangan tentang harga diri individu. Sesorang berusaha
memperoleh pendidikn=an sehingga berusaha memahami diri sendiri dengan lebih
baik, bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri, dan belajar mencapai
pengembangan yang baru dengan lebih kuat, lebih sensitive, dan kreatif. Dalam
model ini beberapa type, di antaranya :
1.
Pengajaran
Nondirektif
Model ini menekankan agar siswa memainkan peran dengan
dibantu oelh guru . guru berusaha membantu pelajar untuk memahami bagaimana
memainkan peran utamma dalam pencapaian pendidikannya. Model ini digunakan
dengan beberapa cara
Pertama, digunakan sebagai model dasar untuk melaksanakan seluruh
program pendidikan.
Kedua, mengkombinasikan dengan model lain agar meyakinkan siswa
dalam kegiatan belajar
Ketiga, digunakan ketika pelajar merencanakan proyek belajar
mandiri maupun kooperatif.
Keempat, digunakan secara peridik ketika memberikan konseling
kepada pelajar.
2.
Peningkatan
Harga Diri
Abraham maslow berpendapat bahwa model ini digunakan untuk
membimbing suatu program dalam hal rasa harga diri dan kemampuan aktualisasi.
B.
RUMPUN MODEL
SISTEM PRILAKU
Model ini
sering disebut teori belajar sosial, modifikasi prilaku, terapi perilaku, dan
cybernetic. Ada beberapa type dalam model ini, di antaranya:
1.
Belajar Tuntas
dan Pembelajaran Terprogram
Model ini biasa disebut dengan teori belajar tuntas, belajar
dengan bagian demi bagian dengan cara maju berkelanjutan. Setelah selesai
pelajar diberikan latihan untuk mengujur keberhasilan.
2.
Pembelajaran Langsung
Studi tentang perbedaan antara guru mengajar yang lebih
baik efektif dan kurang efektif, serta dari teori belajar sosial, suatu
paradigm untuk pembelajaran secara langsung kepada siswa, serangkaian kegiatan
yang jelas dengan tujuan.
3.
Belajar
Melalui Simulasi : Latihan dan Latihan Mandiri
Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori
perilaku kelompok cybernetic. Salah satu diantaranya adalah model
teori-ke-praktikdan yang lain adalah simulasi.