Masukan Kata Kunci

Rabu, 25 September 2013

Strategi Pembelajaran di SD Modul 2

MODUL 2
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
Ø  Kegiatan belajar 1
Ø  Pengertian Belajar Beberapa aspek yang perlu di kuasai guru dalam kegiatan belajar di antaranya sebagai berikut
belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif. Perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman (learning is experience), artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dalam interaksi tersebut terjadi prose mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya menjadi suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya.
Ada 4 pilar yang perlu di perhatikan dalam belajar yaitu belajra untuk mengetahui ( learning to know ) belajar untuk berbuat ( lerning to do ) belajar untuk hidup bersama ( lerning to live together ) dan belajar untuk menjadi ( learning to be ) semua itu harus di terapkan pada peroses belajar di sekolah dasar baik dalam kelas ataupun luar kelas.
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar
1.      Bagaimana cara-cara ia menentukan arah pukulan? Dalam hal ini ia (yang dilatih) harus berpikir, berkonsentrasi, dan memvisualisasikan diri ke dalam perbuatan dan mencobakannya ke dalam bentuk latihan.
2.      Bagaimana cara-cara ia belajar menerima kritikan atas kesalahan-kesalahan yang dilakukannya? Ia akan mengontrol perasaan, dan kemudian melakukan perbaikan-perbaikan sesuai isi kritik yang diberikan padanya.
3.      Bagaimana ia memperoleh pemahaman prinsip dan sikap yang dibutuhkan? Ia akan mengalami peristiwa-peristiwa dalam situasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya dan dari situ ia memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan (bersifat reaktif) yang dibutuhkannya.
4.      Bagaimana ia belajar membina kekkompakan dalam kelompok? Tentunya ia akan berdiskusi dengan teman dan kelompoknya, menempatkan posisi, melakukan tugas, dan tanggung jawab.
Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkat laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya

KEGIATAN BELAJAR 2
KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

           
Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar dalam belajar, esensinya adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah prilaku yang dilakukan secara sadar melalui interaksi dengan lingkungan. Proses belajar mengajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh desain pelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran.
Salah satu faktor yang dominan untuk dipertimbangkan dalam melakukan proses belajar adalah pebelajar (siswa) itu sendiri. Siswa merupakan individu yang utuh sekaligus sebagai makhluk sosial yang memiliki potensi yang berbeda-beda. Berdasarkan teori perkembangan setiap siswa memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan tingkat usianya. Artinya setiap proses belajar yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada fase perkembangannya.
Seperti telah dikemukakan, bahwa proses belajar merupakan rangkaian aktivitas siswa melalui pengalaman belajar (learning experience) untuk membentuk perilaku siswa.
Ada beberapa belajar yang dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses belajar di Sekolah Dasar.
      Teori Belajar Displin Mental
                        Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya yang dapat dilatih dan didisplinkan. Proses belajar berpikir, mengamati dan mengingat dapat dilakukan siswa SD kelas rendah, yang meliputi a) belajar mengidentifikasi ciri-ciri karakteristik suatu benda atau kejadian,
misalnya; “menguraikan atau menjelaskan ciri-ciri tumbuhan hijau”. b) menyebutkan kembali nama-nama ibu kota provinsi di Indonesia. Belajar itu sendiri merupakan upaya untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki individu. Potensi-potensi yang dimiliki individu dapat dikembangkan secara optimal melalui kegiatan belajar.
                             


Teori Belajar Asosiasi
                        Rumpun teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa disebut S-R Bond. Teori belajar asosiasi ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis. Dalam teori ini, belajar lebih mengutamakan stimulus-respons yang membetuk kemampuan siswa secara spesifik dan terkontrol. Hukuman (punishment) dan ganjaran (reward) merupakan penguatan (reinforcement) yang dipakai. Pelopor aliran ini diantaranya Edward L. Thorndike.
                              Teori Insight
Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi apabila siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses yang bersifat eksploratif, imajinatif, dan kreatif. Belajar selalu diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tingkat tinggi yaitu berpikir tinggi.
                              Teori belajar Gestalt
Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh karenanya, belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudia melihat bagian-bagiannya yang mengandung makna dan hubungan. Pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk problematik, aktual dan nyata (sedang terjadi saat ini maupun saat yang akan datang).
Siswa belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving), melakukan penyelidikan (inquiry), melakukan penemuan (discovery) dan kajian (investigation).
Dalam prakteknya penerapan teori belajar tersebut digunakan bercampur, tidak murni satu per satu.
1.      Signal learning (belajar melalui isyarat)
2.      Stimulus-respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas).
3.      Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4.      Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
5.      Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6.      Concept learning (belajar melalui konsep)
7.      Rule learning (belajar melalui aturan-aturan)
8.      Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah)
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulminasi akan selalui diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari. Bentuk perubahan tingkah laku harus menyeluruh secara komperhensif sehingga menunjukkan perubahan tingkah laku seperti contoh di atas.
Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah pada siswa Sekolah Dasar, dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan : 1) kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan; 2) kemampuan mengindentifikasi atau membuat sejumlah (sub-sub) pertanyaan berdasarkan substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar; 3) kemampuan mengorganisasi hasil-hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan; dan 4) kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh.
KEGIATAN BELAJAR 3
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR


      Topik ini akan membahas tentang karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar yang merupakan topik lanjutan dari karakteristik proses belajar dan fase-fase perkembangan di Sekolah Dasar. Topik ini menyajikan ciri-ciri beberapa pembelajaran di Sekolah Dasar sebagai gambaran aplikasi pembelajaran di Sekolah Dasar.
      Apabila Anda merasa telah menguasai karakteristik proses belajar dan tahapan perkembangan di Sekolah Dasar selanjutnya Anda perlu mempelajari karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar.
      Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :
1.      Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa. Dalam kurikulum 2004 pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik.
2.      Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh dari fakta atau dari kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas 1 dan 2.
3.      Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut sebagai kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-konsep atau prinsip-prinsip penerapannya.


A.    Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
            Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus) yang telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret lebih sesuai diberikan pada siswa kelas rendah (kelas 1, 2, 3) di Sekolah Dasar. Proses pembelajaran ini harus dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan taraf perkembangan siswa.
            Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di Sekolah Dasar, diantaranya adalah ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, observasi atau pengamatan. Penggunaan atau pemilihan strategi belajar harus mempertimbangkan variabel-variabel yang terlibat dalam suatu proses belajar-mengajar.
Dalam pengembangan kreativitas siswa proses pembelajaran diarahkan supaya siswa melakukan kegiatan kreativitas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, misalnya memecahkan permasalahan melalui permainan sehari-hari. Di bawah ini adalah beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa Sekolah Dasar di kelas rendah.
            1.   Menggolongkan peran anggota keluarga.
            2.   Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan.
            3.   Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang tempat.
            4.   Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli barang daN
      menabung.
            5.   Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita orangtuanya.
            6.   Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan.
            7.   Melakukan latihan dalam meningkatkan kualitas fisik-motorik.
            8.   Memperagakan rangkaian gerak (ritmik) dengan musik.
            9.   Mengeskpresikan gagasan imajinasi unsur bunyi dan gerak melalui kegiatan eksplorasi dalam
      bernyanyi dan menari.
            10. Mengeskpresikan gagasan artistik melalui kegiatan bernyanyi dan menari.
            11. Mengkomunikasikan gagasan dengan satu kalimat.
            12. Mengkomunikasikan gagasan sederhana dengan lisan dan tertulis. Membaca nyaring / bersuara
      teks sederhana + 300 kata.
            13. Menulis dengan jelas dan rapi kalimat yang didiktekan dengan menggunakan huruf lepas dan
      tegak bersambung.
            14. Menulis karangan pendek seperti slogan dan surat undangan, menulis menggunakan atau
      disertai label, dan menulis petunjuk sesuatu permainan.
            15. Menerapkan EYD dalam menulis dan menggunakan huruf kapital untuk nama suku bangsa,
      nama bahasa, dan judul karangan. Menulis tanda titik untuk memisahkan angka, jam, menit,
      detik.
            16. Menyimak dan menceritakan kembali ragam teks sederhana; mendeklamasikan / melagukan
      pantun, puisi, syair dan membaca cerita atau buku.
            17. Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dalam pengerjaan pernjumlahan dan pengurangan.
            18. Mengaplikasikan konsep atau alogaritma dama pengerjaan bilangan.
            19. Mengkomunikasikan gagasan matematika dengan simbol atau diagram.
            20. Membuat dan menafsirkan model matematika dari masalah bilangan pengukuran atau bentuk
      geometri.
            21. Menentukan pola sifat atau pola bangun menurut bentuk atau unsurnya.
            22. Membilang dan menyebutkan banyak benda, mengingat penjumlahan dan pengurangan.
            23. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan hubungannya.

B.  Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
            Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan membagi).
            Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa di kelas tinggi Sekolah Dasar.
      1.   Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga.
      2.   Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
            3.   Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi setempat.
            4.   Melakukan diskusi kelompok tentang jual-beli.
            5.   Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah.
            6.   Melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik-motorik.
            7.   Memperagakan berbagai keterampilan yang dihubungkan dengan keselamatan diri.
            8.   Memperagakan rangkaian gerak dengan alat musik.
            9.   Melakukan kegiatan penjelajahan ke perkampungan di sekitar sekolah.
            10. Mencoba mengubah pola gerak dari irama dalam rangkaian variasi gerak.
            11. Mendesain model konstruksi.
            12. Mencari, menemukan, memilih informasi dari lingkungan sekitar sekolah.
            13. Membaca dan menghafal surat-surat pendek dan mengartikannya.
            14. Mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting dari uraian pembicara (pidato atau dakwah).
            15. Membaca dalam hati (secara intensif) teks pendek 3-4 paragraf.
            16. Mendengarkan secara apresiatif.
            17. Mengaplikasikan konsep alogaritma atau manipulasi matematika dalam pengerjaan bilangan (termasuk negatif dan pecahan) pengukuran geometri.
            18. Melakukan operasi hitung campuran (bilangan bulat pecahan).
            19. Melakukan penyelidikan dengan menetukan variabel dan cara pengendaliannya.
            20. Mengumpulkan bukti perkembangbiakan makhluk hidup.
            21. Menyelidiki hubungan antara ciri makhluk hidup dan lingkungan hidup.
            22. Mendesain dan melakukan percobaan untuk menyelidiki antara hubungan gaya dan gerak.

            23. Menyelidiki pengaruh gaya magnet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar